Mutiara 57 - Soal Matahari & Awan

Seperti matahari, ia tetap menyinar meski awan tebal melitupi.

Shah Alam
29 januari 2007

Mutiara 56 - Antara Cahaya & Bunyi

Setiap kali mengunjungi Melaka, saya pasti teringat persembahan cahaya dan bunyi yang suatu ketika dulu sangat sinonim dengan negeri itu. Tatkala hal yang sama saya fikirkan sekali-sekala, cahaya dan bunyi sentiasa dilihat sangat akrab dengan kehidupan manusia sehari-harian. Yang mana satukah ditanggap lebih baik? Saya pasti tidak ada jawaban yang diterima sebagai tepat. Ia cuma berbeza. Seperti kata-kata lama ini:

"Cahaya bergerak lebih pantas daripada bunyi; sebab itulah agaknya agak ramai juga orang yang kelihatannya amat cerdik dan bijak, sehinggalah apabila kita mendengar mereka berkata-kata!"

Mutiara 55 - Kehilangan

Kehilangan tidak semestinya kerugian. Ada masanya ia menjadi begitu hampir dan sangat akrab dengan kita. Ketika kehilangan wang ringgit, kerugiannya tentu dilihat kuantitinya, banyak atau sedikit. Kehilangan orang, disayang atau sebaliknya, dalam apa keadaannya sekalipun, sering pula dilihat melibatkan makna kehadiran. Begitu, kehilangan ada kalanya adalah juga kehadiran, selama mana kehadiran itu dimaknakan dalam jiwa.

Kathmandu, Nepal. 2004.

Mutiara 54 - Silence

I am now convinced - especially after this pre-dawn 'conversation' with 'angelica' - that silence is not at all negative. To some people, it shows that silence is sometimes best described as 'naive' and 'genuine'. In other words, why bother to look around for answers when you actually don't need one, as one Arabian proverb says,

"Silence is the best answer to the stupid. The fool has his answer on the tip of his tongue."

Good morning Angelica.

Mutiara Kata 53 - Hikmah

Apa sebenarnya yang menjalin faktor usia dan hikmah kebijaksanaan manusia?

Manusia berada pada tahap lena yang menyenangkan tatkala sebelum dinihari; dan manusia berada pada tahap kebijaksanaan berhikmah tatkala meniti ketuaan."